CHARACTER BUILDING
( PEMBANGUNAN KARAKTER)
I.
Pengertian Pembangunan Character
Pengertian
Charakter Building dalam segi bahasa, Charakter Building atau membangun
karakter terdiri dari 2 suku kata yaitu membangun (to build) dan karakter
(character) artinya membangun yang mempunyai sifat memperbaiki, membina,
mendirikan. Sedangkan karakter adalah tabiat, watak, aklak atau budi pekerti
yang membedakan seserang dari yang lain. Dalam konteks pendidikan (Modul Diklat
LAN RI) pengertian Membangun Karekter (character building) adalah suatu proses
atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat,
watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat)
sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan
nilai-nilai pancasila.
Berdasarkan pengertian
tersebut, dapat dikemukakan bahwa upaya membangun karakter akan menggambarkan
hal-hal pokok sebagai berikut:
1.
Merupakan suatu
proses yang terus menerus dilakukan untuk membentuk, tabiat, watak dan sifat
sifat kejiwaan yang berlandaskan kepada semangat pengabdian dan
kebersamaan
kebersamaan
2.
Menyempurnakan
karakter yang ada untuk terwujudnya karakter yang diharapkan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan
3.
Membina karakter
yang ada sehingga menampilkan karakter yang kondusif dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan nilai – nilai
falsafah bangsa yaitu Pancasila
II. Faktor – Faktor yang
mempengaruhi Pembentukan Karakter
Dalam
membangun karakter suatu bangsa diperlukan perilaku yang baik dalam rangka
melaksanakan kegiatan berorganisasi, baik dalam organisasi pemerintahan maupun
organisasi swasta dalam bermasyarakat. Maka karakter manusia merupakan suatu
hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam rangka mewujudkan cita-cita
dan perjuangan berbangsa dan bernegara guna terwujudnya masyarakat yang adil
dan makmur berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
Karakter adalah sesuatu yang sangat penting dalam
pengembangan kualitas manusia maka karakter mempunyai makna sebuah nilai yang
mendasar untuk mempengaruhi segenap pikiran, tindakan dan perbuatan setiap
insan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam
hal ini adapun nilai-nilai dalam pembangunan karakter yang dimaksud adalah
a. Kejuangan
b. Semangat
c. Kebersamaan atau Gotong Royong
d. Kepedulian atau Solider
e. Sopan Santun
f. Persatuan dan Kesatuan
g. Kekeluargaan
h. Tanggung jawab
a. Kejuangan
b. Semangat
c. Kebersamaan atau Gotong Royong
d. Kepedulian atau Solider
e. Sopan Santun
f. Persatuan dan Kesatuan
g. Kekeluargaan
h. Tanggung jawab
Nilai-nilai seperti tersebut apabila dilihat lebih cermat dalam kondisi saat ini nampaknya cenderung semakin luntur hal ini dilihat semakin jelas contoh diantaranya makin maraknya tawuran antar pelajar, konflik antar masyarakat, maraknya korupsi di lingkungan pemerintah dan lain sebagainya. Kondisi yang seharusnya tetap dijaga dan dilestarikan sebagai wujud untuk meningkatkan rasa kepedulian, kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara haus tetap di jaga dan dilestarikan.
Untuk
itu faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam rangka menjaga nilai-nilai
dalam karakter tersebut adalah:
– Ideologi
– Politik
– Ekonomi
– Sosial Budaya
– Agama
– Normatif
– Pendidikan
– Lingkungan
– Kepemimpinan
– Politik
– Ekonomi
– Sosial Budaya
– Agama
– Normatif
– Pendidikan
– Lingkungan
– Kepemimpinan
III. Character Building dalam
Rangka Membangun Karakter Bangsa yang Mandiri dan Unggul
Berdasarkan uraian yang telah
disampaikan sebelumnya, salah satu faktor-faktor yang membangun karakter adalah
pendidikan, untuk itu dalam rangka membangun karakter suatu bangsa salah
satunya adalah melalui pendidikan karakter, Pendidikan merupakan usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
– kekuatan spiritual
keagamaan
– pengendalian diri
– kepribadian
– kecerdasan
– akhlak mulia
– keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
– pengendalian diri
– kepribadian
– kecerdasan
– akhlak mulia
– keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sedangkan
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Pembentukan Character didapatkan
dan di implementasikan melalui :
– Lingkungan Keluarga ( Home
)
– Lingkungan Kerja Kantor ( Bussines )
– Lingkungan Sekolah ( School )
– Lingkungan Kerabat atau Pergaulan ( Community )
– Lingkungan Kerja Kantor ( Bussines )
– Lingkungan Sekolah ( School )
– Lingkungan Kerabat atau Pergaulan ( Community )
Dan Karakter seseorang dapat
di bangun jika kita membiasakan untuk bersifat
– Honesty
– Citizenship
– Courage
– Fairness
– Respect
– Responsibility
– Perseverance
– Caring
– Self- Discipline
– Citizenship
– Courage
– Fairness
– Respect
– Responsibility
– Perseverance
– Caring
– Self- Discipline
Tujuan
dari pembangunan karakter adalah untuk mengembangkan karakter bangsa agar mampu
mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila. Pembangunan karakter ini berfungsi
untuk mengembangkan potensi dasar agar berbaik hati, berpikiran baik, dan
berperilaku baik; memperbaiki perilaku yang kurang baik dan menguatkan perilaku
yang sudah baik; serta menyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai
luhur Pancasila. Ruang lingkup pembangunan karakter ini mencakup keluarga,
satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia
usaha, dan media massa.
Berkenaan hal tersebut
(Indrianto B, 2011) mengatakan bahwa Ada tiga lapis (layer) pendidikan karakter
yang hendak dikembangkan yaitu:
– Menumbuhkan kesadaran kita sebagai sesama makhluk Tuhan. Sebagai sesama makhluk, tidak pantas kalau kita itu sombong, seolah-olah merasa dirinya yang paling benar. Keutamaan kita justru terletak pada kemampuan untuk memberi manfaat bagi orang lain, termasuk memuliakan orang lain. Kesadaran sebagai makhluk Tuhan akan menumbuhkan rasa saling menghargai dan menyayangi. Tentu juga menumbuhkan sifat jujur karena Tuhan Maha Mengetahui; kita tidak bisa berbohong.
–
Membangun dan menumbuhkan karakter keilmuan. Karakter ini sangat ditentukan
oleh keingintahuan (kuriositas) intelektual. Penanaman logika ilmiah sejak dari
pendidikan usia dini menjadi langkah penting untuk dilakukan. Dalam kerangka
berpikir ilmiah, segala sesuatu harus diuji coba sebelum menjadi kesimpulan.
Dari sinilah akan muncul kreativitas, inovasi, dan produktivitas yang sangat
menentukan daya saing bangsa.
–
Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan bangga sebagai
bangsa Indonesia. Pendidikan harus mampu menginternalisasikan keempat pilar
kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI) ke dalam diri
pendidik dan peserta didik. Pemahaman akan sejarah dan falsafah keempat pilar
tersebut menjadi sangat penting guna menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai
bagian dari bangsa Indonesia. Kecintaan dan kebanggaan yang besar akan memacu
semangat setiap warga bangsa untuk berprestasi setinggi-tingginya mengharumkan
nama bangsa.
Berkenaan dengan hal tersebut pembangunan pendidikan karakter merupakan tumpuan untuk menjamin perpaduan dari ketiga lapisan di atas dapat berjalan selaras dengan zaman. Di era global saat ini, kreativitas dan inovasi dihargai sangat tinggi melebihi sumber daya alam. Kreativitas dan inovasi yang dibarengi dengan kemampuan mengelola jaringan merupakan kunci dari keunggulan suatu bangsa. Situasi ini hanya dapat terwujud bila ketiga lapis pendidikan karakter yaitu kreativitas dan inovasi dalam bidang keilmuan, kemampuan mengelola jaringan berupa sikap memuliakan sesama makhluk Tuhan, dan kecintaan serta bangga terhadap bangsanya dilaksanakan dengan harmonis dan konsisten.
Untuk
kita sebagai bagian dari masyarakat dan aparatur pemerintah diharapkan dapat
menjaga nilai-nilai dalam pembangunan karakter dan dapat diimplementasikan
dalam melaksanakan tugas dan kehidupan sehari-hari agar menjadi manusia yang
unggul dan bermartabat dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
STEP – STEP for CHARACTER BUILDING
(Tahap – tahap untuk Pembangunan Character)
(Tahap – tahap untuk Pembangunan Character)
I.
Personal
TransformationHal penting dalam membangun karakter adalah membangun ikatan
antara nilai tersebut dengan suara hati manusia yang terdalam (inner voice)
sehingga setiap individu menjalankan nilai tersebut bukan karena kewajiban,
dalam tataran intelektual, juga bukan karena takut pada pimpinan, dalam tataran
emosional, melainkan sebagai sebuah komitmen spiritual mereka kepada Sang
Pencipta.
II.
Bagi sebuah institusi, menanamkan nilai di dalam diri setiap individu yang terlibat di dalamnya, sangatlah penting. Seperti kita ketahui, sebagus apapun sistem yang berlaku namun apabila individu sebagai pelaksana sistem berperilaku menyimpang dan melanggar nilai tersebut maka akan menimbulkan kerugian. Lebih penting lagi adalah membangun ikatan antara nilai tersebut dengan suara hati manusia yang terdalam (inner voice) sehingga setiap individu menjalankan nilai tersebut bukan karena kewajibanDalam tataran intelektual, juga bukan karena takut pada pimpinan dalam tataran emosional, melainkan sebagai sebuah komitmen spiritual mereka kepada Sang Pencipta dan mengubah paradigma seseorang akan arti sebuah kebahagiaan dan pekerjaan. Jika selama ini makna kebahagiaan hanya sesuatu yang bersifat materi dan emosional maka melalui training ini peserta akan diajak menemukan kebahagiaan lain yaitu spiritual happiness, sehingga hidup menjadi lebih bermakna dan bernilai (meaning & values).
Bagi sebuah institusi, menanamkan nilai di dalam diri setiap individu yang terlibat di dalamnya, sangatlah penting. Seperti kita ketahui, sebagus apapun sistem yang berlaku namun apabila individu sebagai pelaksana sistem berperilaku menyimpang dan melanggar nilai tersebut maka akan menimbulkan kerugian. Lebih penting lagi adalah membangun ikatan antara nilai tersebut dengan suara hati manusia yang terdalam (inner voice) sehingga setiap individu menjalankan nilai tersebut bukan karena kewajibanDalam tataran intelektual, juga bukan karena takut pada pimpinan dalam tataran emosional, melainkan sebagai sebuah komitmen spiritual mereka kepada Sang Pencipta dan mengubah paradigma seseorang akan arti sebuah kebahagiaan dan pekerjaan. Jika selama ini makna kebahagiaan hanya sesuatu yang bersifat materi dan emosional maka melalui training ini peserta akan diajak menemukan kebahagiaan lain yaitu spiritual happiness, sehingga hidup menjadi lebih bermakna dan bernilai (meaning & values).
Manfaat bagi sekitar
a.
Menanamkan nilai dan
prinsip moral, sebagai panduan etika, serta meningkatkan komitmen setiap
individu untuk menjalankannya
b.
Memberikan makna
bekerja kepada setiap individu sehingga meningkatkan loyalitas dan juga
produktivitas
Manfaat Bagi
Pribadi:
a.
Mampu menemukan
kebahagiaan spiritual sehingga memandang pekerjaan bukan beban melainkan sebuah
pengabdian dan panggilan jiwa
(vocation/calling)
(vocation/calling)
II. Mission & Character Building
Pentingnya
sebuah penetapan misi yang terinternalisasi di dalam setiap individu sehingga
mampu mendorong sebuah keberhasilan. Kemudian, setelah menetapkan Visi – Misi,
harus dilakukan pembentukan karakter sumber daya manusia yang diperlukan agar
Visi – Misi tersebut dapat diwujudkan.
Presiden
Direktur perusahaan Coca Cola Amerika, Robert Woodruff, pada 1923-1935,
memiliki misi “Kapan saja, di mana saja, minum Coca Cola”. Artinya, dimanapun
Anda berada selalu minum Coca Cola. Inilah yang memberikan kekuatan dan
dorongan kepada jajaran direksi, manajemen hingga ke tingkat karyawan terendah
mereka untuk merambah dunia.
Contoh
tersebut menunjukkan pentingnya sebuah penetapan misi yang terinternalisasi di
dalam setiap individu sehingga mampu mendorong sebuah keberhasilan. Kemudian,
setelah menetapkan Visi – Misi, harus dilakukan pembentukan karakter sumber
daya manusia yang diperlukan agar Visi – Misi tersebut dapat diwujudkan.
I
ntegrasikan misi kehidupan yang seringkali terpisah: antara pribadi dengan
insitusi tempat bekerja, antara dunia dengan akhirat, antara pribadi dengan
pasangan dan keluarga. Selain itu, training ini juga akan membentuk karakter
yang tangguh dengan cara mengubah paradigma dalam melihat sebuah masalah, bukan
lagi sebagai sebuah beban melainkan kesempatan untuk menempa diri.
Manfaat
Bagi Pribadi:
a.
Mampu menyelaraskan
Visi – Misi pribadi dengan Visi – Misi Perusahaan sehingga bekerja bukan lagi
sebuah beban
b.
Mampu menyelaraskan
Visi – Misi pribadi dengan Visi – Misi Pasangan serta Keluarga sehingga
keharmonisan dalam lingkungan pribadi akan
mendorong produktivitas dalam pekerjaan
mendorong produktivitas dalam pekerjaan
c.
Mampu memaknai
setiap tantangan sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri sehingga dapat
bekerja dalam tekanan/stress
III. SELF CONTROL & COLLABORATION
Kelemahan yang tidak
terkontrol dapat menjadi sumber runtuhnya sebuah institusi begitu pula dengan
kekuatan yang tidak sinergis.
Setelah
membangkitkan visi-misi dan membangun karakter, langkah selanjutnya adalah
mengelola kelemahan agar potensi yang dimiliki dapat dikeluarkan serta
membangun kolaborasi antar individu maupun antar bagian. Mengapa pengelolaan
kelemahan dan kekuatan serta kolaborasi menjadi sangat penting? Karena kelemahan
yang tidak terkontrol dapat menjadi sumber runtuhnya sebuah institusi begitu
pula dengan kekuatan yang tidak sinergis.
Arie de
Geus dalam bukunya The Living Company menyebutkan bahwa sepertiga dari
perusahaan yang terdaftar dalam Fortune 500 pada tahun 1970 akhirnya lenyap
pada tahun 1983. Sebagian besar diantara perusahaan tersebut mengalami
permasalahan internal seperti: perilaku malas, kurang disiplin, kerap bolos dan
egoistis dalam bekerjasama.
Manfaat Bagi
Pribadi
A.
Mampu
mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan diri sehingga dapat senantiasa dapat
mengendalikan emosi
b.
Mampu meminimalisir
sifat negatif dan mengeluarkan sifat positif sehingga dapat bekerjasama dengan
baik, dalam sebuah tim
IV. TOTAL ACTION
Semua persyaratan bagi sebuah
institusi untuk maju telah terpenuhi, namun mengapa target masih belum
tercapai? Jawabannya adalah kesenjangan eksekusi.
Visi
telah ditetapkan, Misi telah ditentukan, Nilai telah terinternalisasi kokoh ke
dalam karakter yang komit untuk menghadapi segala ujian & tantangan. Lebih
lanjut, seluruh potensi dan kelemahan telah diidentifikasi dan masing-masing
bagian telah berkolaborasi secara strategis. Semua persyaratan bagi sebuah
institusi untuk maju telah terpenuhi, namun mengapa target masih belum
tercapai? Jawabannya adalah kesenjangan eksekusi.
Kesenjangan
eksekusi terjadi karena pelaksanaan di lapangan tidak sesuai dengan rencana
strategis yang sudah ditentukan, baik itu dari segi waktu maupun kualitas
pekerjaannya. Tanamkan sebuah kesadaran bahwa waktu yang dimiliki untuk
mewujudkan visi, sangat terbatas dan kesempatan tidak datang untuk kedua kali.
Oleh karena itu, setiap individu harus disiplin dan konsisten dalam menjalankan
tugas serta rencana.
Manfaat Bagi Pribadi
a.
Mampu memahami bahwa
tidak ada kesempatan kedua sehingga senantiasa melakukan yang terbaik
b.
Mampu memahami bahwa
waktu terbatas sehingga disiplin dalam menjalankan rencana kerja.
SUMBER:
https://adityaramadhanim.wordpress.com/2013/06/22/character-building/
( time akses : jum'at ,22 april 2016 pukul 1:24 am )
analisis :( time akses : jum'at ,22 april 2016 pukul 1:24 am )
CHARACTER BUILDING adalah membangun yang mempunyai sifat memperbaiki, membina, mendirikan. Sedangkan karakter adalah tabiat, watak, aklak atau budi pekerti yang membedakan seserang dari yang lain.
Dalam membangun karakter suatu bangsa diperlukan perilaku yang baik dalam rangka melaksanakan kegiatan berorganisasi, baik dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi swasta dalam bermasyarakat. Maka karakter manusia merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam rangka mewujudkan cita-cita dan perjuangan berbangsa dan bernegara guna terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
Tujuan dari pembangunan karakter adalah untuk mengembangkan karakter bangsa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila. Pembangunan karakter ini berfungsi untuk mengembangkan potensi dasar agar berbaik hati, berpikiran baik, dan berperilaku baik; memperbaiki perilaku yang kurang baik dan menguatkan perilaku yang sudah baik; serta menyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Ruang lingkup pembangunan karakter ini mencakup keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan media massa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar